Sabtu, 23 April 2011

Artikel Biogas

PEMANFAATAN BIOGAS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN
Dengan semakin majunya peradaban manusia akan menuntut semakin banyak aktivitas manusia yang akan dilakukan di muka bumi demi tujuan pemenuhan kebutuhan hidup. Hampir semua aktivitas tersebut menyebabkan meningkatnya emisi gas rumah kaca yang menjadi penyebab pemanasan global (global warming) yaitu karbondioksida, metan, nitrous oxide, sulfur heksa fluorida, HFC dan PFC seperti disimpulkan oleh kelompok peneliti di bawah naungan Badan Peserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Panel Antar pemerintah Tentang Perubahan Iklim atau disebut International Panel on Climate Change (IPCC). Salah satu penyumbang terbesar karbondioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil (fosil fuel) seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam yang juga merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Pemasanan global yang terjadi saat ini telah banyak membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia seperti menyebabkan iklim tidak stabil, peningkatan suhu permukaan laut, suhu global akan cenderung meningkat, gangguan ekologis serta berdampak pada kehidupan umat manusia. karena hal tersebut, sangatlah penting adanya usaha-usaha untuk mengurangi emisi gas efek rumah kaca.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk menghambat pemanasan global yang telah diikrarkan dalam “Protokol Kyoto” tahun 1997 adalah mengurangi emisi gas efek rumah kaca. Bioenergi atau biogas menjadi salah satu hal yang dapat dikembangkan sebagai sumber energi alternatif ramah lingkungan dengan tujuan mengurangi ketergantungan pada pemakaian bahan bakar minyak dan gas yang saat ini hampir habis karena pemakaian yang terus menerus.
Biogas merupakan energi tanpa menggunakan material yang masih memiliki manfaat  termasuk biomassa sehingga biogas tidak merusak keseimbangan karbondioksida yang diakibatkan oleh penggundulan hutan dan perusakan lapisan ozon. Energi biogas dapat berfungsi sebagai energi pengganti bahan bakar fosil sehingga akan menurunkan gas  rumah  kaca di atmosfer dan emisi lainnya. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang  keberadaannya di atmosfer akan meningkatkan temperatur, dengan menggunakan biogas sebagai bahan bakar alternatif, maka akan mengurangi gas metana di udara dan dapat mengurangi temperatur. Limbah berupa sampah kotoran hewan dan manusia merupakan  material yang tidak bermanfaat, bahkan bisa mengakibatkan efek yang sangat berbahaya bagi lingkungan maupun penduduknya sendiri, tetapi akan bermanfaat jika digunakan untuk pemanfaatan biogas atau kegunaan lain yang berguna bagi pemenuhan kehidupan masyarakat. Sumber energi tersebut dapat diterapkan sebagai langkah antisipasi dari kelangkaan bahan bakar minyak dan menunjang perekonomian masyarakat desa yang memiliki tingkat pendapatan rendah. Biogas tidak  hanya  mudah  untuk  diperoleh  karena berasal dari limbah-limbah organik yang ada di sekitar masyarakat  sendiri,  tetapi dapat  juga menjadi energi  alternatif  yang  dapat  dijangkau  semua  kalangan masyarakat.
Biogas memanfaatkan limbah pertanian dan peternakan sebagai sumber energi alternatif, yaitu dari biomassa. Sumber-sumber energi biomassa berasal dari bahan organik. dimana  apabila  biomassa  tersebut dimanfaatkan  untuk  menghasilkan energi,  akan menjadi  bioenergi yang dikenal dengan biogas. Biogas merupakan gas bio yang dihasilkan dari  proses fermentasi material organik dengan bantuan bakteri anaerob. Material organik ini seperti kotoran hewan ternak bahkan tinja manusia serta sampah-sampah organik dari sayuran, daun-daunan dan sebagainya. Proses fermentasi dilakukan oleh bakteri methanogen yang sebagian besar produknya adalah gas methana (CH4). Bakteri ini bekerja dalam lingkungan yang tidak memerlukan oksigen (anaerob). Awalnya masyarakat sekitar lebih banyak meletakkan kotoran sapinya di dekat kandang, sehingga hal  ini  dapat menimbulkan  pencemaran  udara, dan hanya sedikit  yang  dimanfaatkan  untuk pembuatan pupuk organik. Proses pembuatan biogas cukup sederhana. Kita hanya memerlukan  bahan  organik  dan  sebuah  alat  pembangkit  yang  biasa  disebut reaktor/digester.
Gas metan atau biogas dapat digunakan sebagai bahan  bakar  untuk  keperluan memasak, bahan bakar untuk kendaraan, kelistrikan dan penerangan, serta limbah biogas yang  telah  hilang  gasnya dapat  dijadikan sebagai  pupuk yang berkualitas. Biogas  sebagai  bahan  bakar  alternatif memiliki banyak keunggulan, diantaranya murah (hemat), tidak mencemari lingkungan, memasak dengan menggunakan biogas lebih cepat daripada  menggunakan  kayu  bakar, tidak mengakibatkan  efek  rumah  kaca,  tidak  beracun  karena  gas H2S dan CO2 telah mengalami penyaringan. Sedangkan limbahnya dapat dijadikan pupuk yang aman digunakan pada  lahan pertanian. Limbah biogas, yaitu kotoran ternak yang  telah diolah melalui proses-proses tertentu dan merupakan  pupuk organik yang  sangat  kaya  akan  unsur-unsur  yang  dibutuhkan  oleh  tanaman atau tumbuh-tumbuhan.
Manfaat biogas tidak hanya sebagai sumber energi alternatif karena kelangkaan minyak saja. Namun, produk biogas ini ternyata memiliki banyak keuntungan dari sisi ekonomi dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Setiap keluarga yang  menggunakan biogas  tidak  perlu mengeluarkan biaya tambahan lagi untuk membeli minyak tanah, karena mereka dapat menghasilkan bahan bakar sendiri untuk memenuhi  kebutuhan  hidup  sehari-hari. Begitu pula dengan masyarakat yang terbiasa mencari kayu bakar atau ranting, bahkan sampai harus menebang pohon hanya untuk dijadikan kayu bakar. Mereka dapat melakukan pekerjaan lain yang memiliki nilai tambah ekonomis tanpa harus menebang pohon dan merusak hutan. Perlu diketahui jika banyak kayu digunakan sebagai bahan bakar, maka lambat laun hutan di dunia  akan  habis, efek gas rumah kaca akan semakin meningkat, dan global warming pun tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, biogas merupakan salah satu solusi untuk melawan global warming dan mengurangi efek gas rumah kaca.
Keunggulan dari biogas sebagai sumber energi alternatif, antara lain : mengurangi penggunaan bahan bakar lain (minyak tanah, kayu bakar, gas alam, dsb) oleh rumah tangga atau kelompok-kelompok usaha kecil menengah, menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi sebagai hasil samping, mengurangi kualitas udara yang buruk akibat pencemaran emisi oleh bahan bakar fosil, dan mengurangi jumlah karbodioksida akibat pembakaran bahan bakar minyak tanah atau kayu bakar, dan secara ekonomi, murah dan hemat dalam penggunaannya, serta menjadi investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang.
Suatu tantangan tersendiri  untuk menerapkan teknologi baru kepada masyarakat desa,  terlebih pada penerapan teknologi biogas. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah latar  belakang pendidikan dan pola pikir mereka. Wawasan dan ilmu pengetahuan mereka masih minim. Tidak terpikirkan bahwa kotoran sapi, kerbau, kambing, atau ayam dapat menjadi sumber energi api pada kompor, Sedangkan mereka mungkin masih merasa jijik dengan makanan yang dimasak dengan menggunakan biogas itu. Perlu adanya kerjasama dengan semua pihak dalam hal ini terkait penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai penggunaan biogas. Dalam kondisi saat ini, biogas merupakan solusi yang cukup efektif dan efisien di mana dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat misalnya di bidang ekonomi selain menjadi energi alternatif sebagai bahan bakar yang dapat diperbaharui.



PEMANFAATAN BIOGAS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN


 







OLEH:
Nama    : Yulianto Nugroho
NIM      : 105050100111015
Kelas     : A


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
TAHUN AKADEMIK
2010/2011



Tidak ada komentar:

Posting Komentar