Rabu, 24 Agustus 2011

Nanopartikel Nikel Tingkatkan Risiko Kanker Paru-paru

Fiddy Anggriawan - Okezone
detail berita
PROVIDENCE - Para Ilmuwan di Brown University mengemukakan hasil penelitian baru bahwa manusia yang terkontaminasi dengan nanopartikel nikel mengalami peningkatan risiko terkena kanker paru-paru.

Nanopartikel memiliki diameter yang sangat kecil, sehingga dengan mudah menembus tubuh manusia melalui hampir semua selaput, bahkan bisa masuk melalui kulit. Banyak langkah-langkah protektif untuk mencegah hal tersebut seperti penggunaan masker.

Selama beberapa tahun terakhir, begitu banyak kemudahan yang didapat dengan menggunakan nanoteknologi, namun beberapa ilmuwan memutuskan untuk menyelidiki semua efek partikel yang dihasilkan oleh nanoteknologi. Masalah apakah nanopartikel aman atau tidak untuk populasi manusia belum sepenuhnya ditetapkan.

Penelitian terbaru yang dilakukan tim dari berbagai cabang ilmu pengetahuan yang berbasis di Brown menganalisis efek dari nanopartikel nikel dan menetapkan bahwa nanopartikel cenderung menyebabkan perkembangan kanker di bagian paru-paru.

Hasil penelitian ini secara rinci telah diterbitkan pada jurnal Toxicological Science. Ilmuwan dari Brown, Agnes Kane yang juga penulis senior dari makalah penelitian ini menyatakan bahwa nanoteknologi memang memiliki potensi yang luar biasa, namun kita harus mengenali potensi berbahaya yang ditimbulkannya. Ini bisa dijadikan pencegahan dini terhadap risiko kanker paru-paru. Demikian seperti dilansir Softpedia, Rabu (24/8/2011).

Kane juga menjelaskan jika nikel memang tidak bertindak secara langsung pada sel paru-paru. Sebaliknya, ion yang dihasilkan pada permukaan nanopartikel cenderung bisa mengaktifkan jalur selular yang disebut HIF-1 alpha, yang telah terbukti mendorong pertumbuhan tumor.

"Dengan mengaktifkan jalur ini, maka nikel dapat mendorong terjadinya sel-sel tumor berbahaya yang dimulai dari bagian kepala," cetusnya.

Peneliti menjelaskan bahwa nanopartikel nikel memang faktor risiko dari adanya kanker paru-paru. Tetapi mereka belum mengetahui secara jelas penyebabnya.
Kanker paru-paru biasanya berkembang sebagai akibat dari berbagai faktor risiko yang datang bersama-sama dalam sebuah kombinasi.

Kane juga merekomendasikan perawatan yang lebih besar terhadap nanopartikel dari sekarang. Sebagai contoh, Kane pun berupaya melindungi timnya dari kandungan kontaminasi berbahaya di dalam laboratorium saat melakukan penelitian.

"Saya tidak ingin orang terkena kontaminasi nanopartikel nikel yang berbahaya ini. Kami menanganinya seolah-olah nanopartikel merupakan penyebab terjadinya kanker yang banyak berterbangan di udara," simpulnya.

Nanoteknologi sendiri biasanya digunakan pada industri baja, pelapisan dekorasi, industri polimer,  peralatan olah raga, tekstil, keramik, industri farmasi dan kedokteran, transportasi, industri air, elektronika dan kecantikan. Sedangkan nanopartikel paling sering digunakan untuk membuat peralatan olahraga sehingga lebih kuat dan berdaya guna tinggi, contohnya raket. (tyo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar