Senin, 09 Juli 2012

Produktivitas Unggas Berkembang Berkat Kayambang

poultryindonesia.com, Kayambang (Silvinia molesta) merupakan tumbuhan air yang hidup mengapung (floating) pada permukaan air yang terdiri atas batang, daun dan akar.
Batangnya bercabang tumbuh mendatar dan ditumbuhi bulu panjang hingga mencapai 30 cm. Kayambang dapat tumbuh mulai dari dataran rendah sampai dengan ketinggian 1800 meter di atas permukaan air laut. Di Indonesia penyebaran tumbuhan ini banyak dijumpai di Pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan (Soerjani et al. 1978). Kayambang tumbuh subur di sepanjang sungai, waduk, danau, kolam atau sawah, serta penyebarannya kontinyu melalui aliran sungai atau sistem pengairan/irigasi. Tumbuhan ini biasanya lebih banyak dijumpai dan tumbuh subur di antara tanaman padi, bahkan kehadiran kayambang akan menekan perkembangan tumbuhan air lainnya seperti duckweed atau azolla, sehingga dapat mengurangi penyebaran tumbuhan tersebut. Pertumbuhannya yang cepat dan kultivasi biomassa yang singkat, tumbuhan ini dapat menghisap oksigen (O2) dalam air kolam, waduk, sepanjang aliran sungai atau sistem pengairan, meskipun di bawah kondisi lingkungan yang kurang baik (Paterson, 1999). Berdasarkan hasil analisis laboratorium, kayambang mempunyai komposisi zat makanan, seperti tercantum pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1 dapat dikemukakan bahwa kayambang memiliki kandungan zat makanan yang baik, sehingga mempunyai potensi besar utuk dijadikan bahan pakan unggas (Setiowati,  2002).
Tabel 1. Kandungan zat makanan kayambang
Zat makanan
Kandungan
Keterangan
Bahan kering (%)
90,50-93,25

Protein kasar (%)
10,04-17,34

Serat kasar (%)
22,94-29,41

NDF (%)
70,95-75,18

ADF (%)
59,54-59,60

Kalsium (%)
0,77-2,78

Fosfor (%)
0,36-0,79

Natrium (%)
0,001-0.86

Mangan (%)
38,86

Lignin (%)
98,48

Selulosa (%)
7,14

Hemiselulosa (%)
11,35-16,0

Lisina (%)
0,611

Metionina (%)
0,765

Sistin (%)
0,724

Energi metabolis (kkal/kg)
2200

Sumber :  Soerjani et al. 1978 dan Muhsin 2002.
Potensi Kayambang sebagai pakan ternak
Dari beberapa laporan hasil penelitian tentang pemanfaatan kayambang sebagai bahan pakan ternak, disimpulkan bahwa tumbuhan ini mempunyai potensi dan prospek yang baik dalam mendukung penyediaan pakan berbasis bahan pakan lokal. Pemanfaatan  bahan pakan lokal yang tidak bersaing dengan kebutuhan manusia, tetapi dapat meningkatkan performa ternak merupakan alternatif yang dapat dipilih (Satata, 1992), sehingga dapat menekan pengeluaran biaya pakan, yang merupakan komponen terbesar dalam beternak unggas (Rohaeni dan Setioko, 2001).
Penggunaan kayambang sebagai bahan pakan ternak, dikemukakan Situmorang (1994) bahwa pemberian 5% dalam ransum babi lepas sapih, menunjukkan pertambahan bobot badan yang lebih baik dibanding kontrol, bahkan pemberian sampai level 20% dapat menggantikan jagung kuning dan secara signifikan meningkatkan konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan. Pemberian kayambang sebesar 40% ditambah rumput kering lapang ditambah 1% konsentrat pada pakan sapi PO menunjukkan peningkatan pertambahan bobot badan mingguan sebesar 3,28 kg/minggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar