Tanaman
alfalfa bagi beberapa peternak Indonesia bisa jadi masih asing di telinga,
sebab asalnya dari wilayah subtropis. Namun saat ini, tumbuhan yang bisa
dibudidayakan di wilayah tropis ini mulai dikembangkan di Indonesia.
Seperti
diutarakan Sandy Setyadi, Forage Farming Spc Departemen Produksi Unit
Dairy Farm, PT Greenfields Indonesia, alfalfa adalah tanaman jenis legum yang
di dalamnya kaya dengan kandungan protein dan berbagai vitamin serta mineral.
“Salah satu kandungan alfalfa yang dicari adalah zat anti depressant
yang akan sangat berpengaruh terhadap produksi ternak,” ujarnya.
Dengan
alasan tersebut di atas, dikatakan Sandy, maka alfalfa diuji coba ditanam di
lahan tropis. Serta diamati proses pertumbuhannya, perawatan, panen dan kendala
di lapangan saat budidayanya. “Alfalfa cocok untuk dijadikan pakan semua hewan
ternak, mulai ikan, ayam, itik, babi, sapi pedaging, sapi perah,dan kelinci,”
sebutnya.
Senada
dengan Sandy, Panca Dewi Manu Hara Karti, Kepala Bagian Ilmu dan Teknologi
Tumbuhan Pakan dan Pastura, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor,
tanaman alfalfa (Medicago sativa) merupakan tanaman asli timur tengah.
Alfalfa merupakan jenis leguminosa (kacang-kacangan) yang mempunyai kualitas
tinggi dengan kadar protein 32 %.
Alfalfa
secara luas tumbuh di seluruh dunia dan digunakan sebagai pakan sapi, kuda,
domba,dan kambing.“Tanaman alfalfa banyak juga dibudidayakan di Eropa,
Australia, Amerika Selatan, Cina,dan Afrika Selatan,” terangnya.
Di
Indonesia, lanjut Panca, sudah ada yang membudidayakan alfalfa di
daerahBaturaden (Jawa Tengah) dan Cisarua (Jawa Barat). Juga ada Nugroho
Widiasmadi, seorang pembudidaya alfalfa yang menanam di lereng Gunung
Merapi.
Terkait
benih alfalfa, disebutkan Panca, heritage dan southedge
perusahaan importir benih rumput dan legum mengeluarkan beberapa
varietas. Untuk heritage varietasnya seperti, genesis, pegasis, sardi
10, sardi 5, sardi 7, sardi 7 seri 2, sardi grazer, venus. Sementara dari
southedge varietasnya Queensland 11™ (Medicago sativa). “Ada dua
jenis yang paling cocok ditanam di Indonesia yaitu sardi 5 dan venus, karena
sudah melalui seleksi,” ujarnya.
Panca
menerangkan, alfalfa seperti kacang-kacangan lainnya, nodul akar mengandung
bakteri Sinorhizobium meliloti yang mempunyai kemampuan untuk
memperbaiki nitrogen. Karena itu menghasilkan pakan tinggi protein. “Itu
terlepas dari ketersediaan nitrogen dalam tanah,” cetusnya.
Meningkatkan
Produksi Susu
Dijelaskan Panca, alfalfa utamanya sebagai pakan pada sapi atau kambing perah untuk meningkatkan produksi susu. “Alfalfa diyakini mengandung galactagogue, zat yang menginduksi laktasi,” jelasnya.
Dijelaskan Panca, alfalfa utamanya sebagai pakan pada sapi atau kambing perah untuk meningkatkan produksi susu. “Alfalfa diyakini mengandung galactagogue, zat yang menginduksi laktasi,” jelasnya.
Seolah
mengiyakan Panca, disebutkan Sandy,hasil pemakaian alfalfa sebagai pakan ternak
untuk sapi perah sanggup menaikkan produksi susu dan kadar Total Solid (TS)-nya
tanpa menunggu 10 hari. “Sehari aplikasi langsung besok bereaksi,” ungkapnya
dengan semangat.
Sedangkan
dari sisi pertumbuhan, Sandy mendapat informasi dari peternak kelinci, anak
kelinci yang diberi asupan alfalfa dalam bentuk hay (jerami) mempunyai
pertumbuhan yang lebih bagus dibandingkan yang tidak diberi alfalfa. “Kalau
untuk indukan kelinci yang diberi alfalfa hay selama masa kebuntingan,
akan mempunyai anak kelinci yang relatif lebih tahan terhadap penyakit dan (Survival
Rate/SR) daya hidupnya tinggi,” ungkapnya.
Bentuk
Penggunaan
Dipaparkan Sandy aplikasi alfalfa di luar negeri lebih banyak berupa pelet, karena dengan pelet alfalfa efisiensi pakan akan lebih terjamin. Sesuai dengan kandungan gizinya maka pemakaian alfalfa tidak bisa diperlakukan sama dengan komoditas hijauan yang lain. “Harga dasar alfalfa adalah Rp 15.000 per kgbasah jadi pemakaian alfalfa hijauan harus tepat sasaran agar produksi ternak makin bagus,” ujarnya.
Dipaparkan Sandy aplikasi alfalfa di luar negeri lebih banyak berupa pelet, karena dengan pelet alfalfa efisiensi pakan akan lebih terjamin. Sesuai dengan kandungan gizinya maka pemakaian alfalfa tidak bisa diperlakukan sama dengan komoditas hijauan yang lain. “Harga dasar alfalfa adalah Rp 15.000 per kgbasah jadi pemakaian alfalfa hijauan harus tepat sasaran agar produksi ternak makin bagus,” ujarnya.
Jikadalam
bentuk pakan hijauan, Sandy menganjurkan bisa diberikan pada sapi sebesar 4
kilogram per harinya. Tetapi sebaiknya konsumsi alfalfa diberikan saat fase
pertumbuhan (pedaging), menyusui(laktasi) atau sakit. “Pemakaian alfalfa
hanya dikhususkan pada sapi sakit, starter, dan periode produksi susu
mencapai puncak,” sarannya.
🙏Pusat Penjualan Bibit Kambing Boer & Kambing Jawa Randu BEJO UTOMO FARM - MALANG menjual dengan harga borongan (Pahe) lebih murah langsung Peternak. FREE ONGKIR SIAP KIRIM SAMPAI LOKASI. Chanel Youtube di https://youtu.be/CKrXDXt_fUg Hp/Wa 081334272800
BalasHapus