Jumat, 06 Januari 2012

Saos Burger Pakan Ternak

Pertumbuhan ternak lebih cepat sehingga dapat menghemat biaya produksi hingga 30%
Juwari sumringah melihat domba peliharaannya sekarang menunjukkan pertumbuhan yang lebih cepat. Dari yang semula pertambahan bobot dombanya hanya 1 - 2 kg per bulan, tkini bisa mencapai 5 - 9 kg per bulan. “Malahan untuk domba  jenis merino bisa mencapai 10  - 14 kg per bulan,” kata Juwari semangat.
Ia mengaku berhasil mendorong pertumbuhan hewan ternaknya sejak menggunakan pakan yang dicampur dengan cairan yang ia sebut Saos Burger Pakan Ternak (SBP). Ternaknya menjadi lebih ekonomis dalam penggunaan pakan. Sebanyak 350 ekor domba yang ia pelihara di wilayah Bantul Jogjakarta ini pakannya diberikan campuran SBP. Selain menunjukkan pertumbuhan yang lebih cepat, menurut Juwari, kotoran domba yang dihasilkan juga tidak terlalu bau.
Bukan Imbuhan Pakan
Juwari diperkenalkan untuk menggunakan SBP oleh Prof Ali Agus dari Universitas Gajah Mada Jogjakarta. Ditemui usai acara Mini Expo Hasil Riset Industridi Kampus UGM Jakarta akhir September lalu, Ali menjelaskan bahwa ia sedang mengkomersialisasikan produk yang telah ia kembangkan sejak 3 tahun belakangan.
Ali menjelaskan, awalnya teknologi pakan ini diberi nama mikrobial multi, namun agar lebih mudah dikenal peternak maka ia beri istilah SBP. Menurut Ali, mikrobial multi adalah cairan yang terdiri dari kumpulan mikroba hidrogenitas yang dikembangkan dan memiliki kemampuan untuk mencerna serat-serat kasar dalam pakan ternak.
Prinsipnya kata Ali, menciptakan suasana anaerob atau fermentasi pada pakan yang telah diformulasikan. “Hasilnya pakan yang telah bercampur menjadi lebih empuk akibat serat kasarnya sudah diperhalus dan pakan yang tercerna semakin banyak yang berubah menjadi daging,” tambahnya.
Menurut Ali, bahan baku pakan yang digunakan sama seperti  formulasi pakan pada umumnya. Ia menyarankan bahan baku pakan harus memilki kandungan nutrisi lengkap seperti protein, energi, mineral, serta karbohidrat. “Dengan dicampur saos pakan maka nutrisi yang ada dapat dicerna secara sempurna oleh ternak,” tuturnya.
Bahan baku pakan yang dicampur dengan saos pakan ini bisa disesuaikan dengan ketersediaan bahan baku pakan yang ada di sekitar kandang. Contohnya Juwari, karena di lingkungan kandangnya terdapat banyak kebun singkong maka ia menggunakan bahan baku bonggol singkong sebagai campurannya. “Konsep ini juga diterapkan di kandang mitra saya di wilayah Sleman yang menggunakan limbah kedelai dari hasil industri bakpia di sana,”ujarnya.
Keunggulan SBP
Keunggulan lainnya dari penggunaan SBP yaitu dapat menekan biaya produksi. Juwari menjelaskan, biaya produksi yang tadinya biaya ternaga kerja per orang bisa mengeluarkan Rp 1.000/ekor/hari, sekarang hanya mengeluarkan Rp 200/ekor/hari. “Hal ini karena tenaga kerja yang di butuhkan tidak telalu banyak. Sekarang  1 orang bisa memelihara 100 ekor, kalau dulu kan 1 orang paling hanya mampu melihara 20 ekor domba,” jelasnya.

1 komentar:

  1. bagaimana cara agar bisa langsung membeli SBP dan agromix langsung ke prof.Dr. Ir Ali Agus.

    BalasHapus