Kamis, 08 November 2012

Ayam Ketawa

 article-image
poultryindonesia.com, Manu gaga. Begitulah masyarakat Sulawesi Selatan menyebutnya yang berarti ayam yang suaranya tergagap-gagap. Kokok ayam ini memang mirip orang tertawa terbahak-bahak. Karena keunikannya itu, ayam ini dihargai cukup tinggi.
Belakangan ini ayam ketawa menjadi pembicaraan khalayak ramai khususnya penggemar ayam hias. Banyak orang yang mulai mencoba memeliharanya, baik sekadar menyalurkan hobi atau untuk tujuan usaha. Dibanding  jenis ayam hias yang lain, ayam ketawa memang tergolong sebagai pendatang baru. Namun, ayam yang satu ini memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh jenis ayam hias lainnya. Kokok ayam ini sangat khas dan terdengar aneh, sangat mirip dengan suara orang yang sedang tertawa terbahak-bahak. Karena kelebihannya ini, pantas bila pecinta ayam hias menggandrunginya.
Sebagai ayam buras, ayam ketawa mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai ayam hias. Ayam hias ini pantas bersaing dengan ayam hias lainnya yang sudah ada. Alunan suara kokoknya yang sangat khas membuat banyak orang tertarik untuk memeliharanya. Suara kokoknya memang terbilang unik, bahkan bisa dibilang aneh, terdengar tergagap-gagap, sangat mirip dengan suara orang yang sedang tertawa ngakak.
Sekarang ayam ketawa mulai ramai dijadikan sebagai ayam hias dan sering diperlombakan suara kokoknya. Harganya pun merangkak naik. Harga ayam ini tidak kalah mahal dibanding harga ayam hias jenis lain. Bahkan sebagai ayam hias yang terbilang baru, harga ayam ketawa mampu mengalahkan harga ayam hias lainnya yang sudah ada.
Ayam ketawa memang cukup mudah dipelihara. Dipelihara secara tradisional seperti memelihara ayam kampung pun bisa. Namun, hasilnya akan jauh berbeda jika ayam ketawa dipelihara secara intensif. Dengan cara ini, bibit ayam ketawa yang dipelihara akan tumbuh lebih baik.
Ayam ketawa yang dipelihara secara intensif dikandangkan sepanjang waktu sehingga tidak berkeliaran. Cara pemeliharaan seperti ini memungkinkan peternak atau hobiis mengontrol pakan, kesehatan, dan hal teknis lainnya dengan lebih baik. Dengan begitu, ayam ketawa menjadi lebih sehat dan lebih produktif. Selain itu, ayam ketawa jantan bisa dilatih sehingga memiliki suara kokok yang lebih bagus. Di samping kelebihan tersebut, pemeliharaan secara intensif tidak membutuhkan tempat yang luas.
Sama seperti jenis ayam hias yang lain, ayam ketawa dipelihara sekadar sebagai hiburan semata. Namun ketika mulai banyak yang mencari, unggas ini lalu dibisniskan. Hasilnya pun sangat menggiurkan, selama pasar belum jenuh. Bagaimana tidak? Ayam ketawa yang baru pecah telur saja sudah dibandrol dengan harga ratusan ribu rupiah. Bahkan, ayam ketawa yang pernah menjuarai kontes harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah. Hal inilah yang membuat banyak orang beralih memelihara ayam ketawa karena tergiur oleh harga jualnya yang tinggi.
Meskipun jenis unggas ini mulai memasyarakat, tetapi informasi tertulis tentang ayam ini masih sangat terbatas. Ialah Didik Effendi dengan bukunya Panduan Usaha Ayam Ketawa, memberikan berbagai macam informasi yang dibutuhkan pembaca dalam beternak ayam ketawa.
Buku ini disusun berdasarkan wawancara langsung dengan beberapa narasumber atau peternak ayam ketawa yang bisa dibilang suskes dalam menekuni usahanya. Melalui buku ini, penulis mencoba menyampaikan cara-cara memelihara ayam ketawa, sekadar sebagai hobi atau untuk tujuan beternak. Semua dipaparkan secara sederhana agar mudah dipahami dan dipraktikkan secara langsung khususnya bagi para pemula yang ingin mencoba memelihara ayam ketawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar