poultryindonesia.com, Manu
gaga. Begitulah masyarakat Sulawesi Selatan menyebutnya yang berarti
ayam yang suaranya tergagap-gagap. Kokok ayam ini memang mirip orang
tertawa terbahak-bahak. Karena keunikannya itu, ayam ini dihargai cukup
tinggi.
Belakangan ini ayam
ketawa menjadi pembicaraan khalayak ramai khususnya penggemar ayam hias.
Banyak orang yang mulai mencoba memeliharanya, baik sekadar menyalurkan
hobi atau untuk tujuan usaha. Dibanding jenis ayam hias yang lain,
ayam ketawa memang tergolong sebagai pendatang baru. Namun, ayam yang
satu ini memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh jenis ayam hias
lainnya. Kokok ayam ini sangat khas dan terdengar aneh, sangat mirip
dengan suara orang yang sedang tertawa terbahak-bahak. Karena
kelebihannya ini, pantas bila pecinta ayam hias menggandrunginya.
Sebagai
ayam buras, ayam ketawa mempunyai potensi yang cukup besar untuk
dikembangkan sebagai ayam hias. Ayam hias ini pantas bersaing dengan
ayam hias lainnya yang sudah ada. Alunan suara kokoknya yang sangat khas
membuat banyak orang tertarik untuk memeliharanya. Suara kokoknya
memang terbilang unik, bahkan bisa dibilang aneh, terdengar
tergagap-gagap, sangat mirip dengan suara orang yang sedang tertawa
ngakak.
Sekarang ayam ketawa mulai ramai dijadikan sebagai ayam
hias dan sering diperlombakan suara kokoknya. Harganya pun merangkak
naik. Harga ayam ini tidak kalah mahal dibanding harga ayam hias jenis
lain. Bahkan sebagai ayam hias yang terbilang baru, harga ayam ketawa
mampu mengalahkan harga ayam hias lainnya yang sudah ada.
Ayam
ketawa memang cukup mudah dipelihara. Dipelihara secara tradisional
seperti memelihara ayam kampung pun bisa. Namun, hasilnya akan jauh
berbeda jika ayam ketawa dipelihara secara intensif. Dengan cara ini,
bibit ayam ketawa yang dipelihara akan tumbuh lebih baik.
Ayam
ketawa yang dipelihara secara intensif dikandangkan sepanjang waktu
sehingga tidak berkeliaran. Cara pemeliharaan seperti ini memungkinkan
peternak atau hobiis mengontrol pakan, kesehatan, dan hal teknis lainnya
dengan lebih baik. Dengan begitu, ayam ketawa menjadi lebih sehat dan
lebih produktif. Selain itu, ayam ketawa jantan bisa dilatih sehingga
memiliki suara kokok yang lebih bagus. Di samping kelebihan tersebut,
pemeliharaan secara intensif tidak membutuhkan tempat yang luas.
Sama
seperti jenis ayam hias yang lain, ayam ketawa dipelihara sekadar
sebagai hiburan semata. Namun ketika mulai banyak yang mencari, unggas
ini lalu dibisniskan. Hasilnya pun sangat menggiurkan, selama pasar
belum jenuh. Bagaimana tidak? Ayam ketawa yang baru pecah telur saja
sudah dibandrol dengan harga ratusan ribu rupiah. Bahkan, ayam ketawa
yang pernah menjuarai kontes harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Hal inilah yang membuat banyak orang beralih memelihara ayam ketawa
karena tergiur oleh harga jualnya yang tinggi.
Meskipun jenis
unggas ini mulai memasyarakat, tetapi informasi tertulis tentang ayam
ini masih sangat terbatas. Ialah Didik Effendi dengan bukunya Panduan
Usaha Ayam Ketawa, memberikan berbagai macam informasi yang dibutuhkan
pembaca dalam beternak ayam ketawa.
Buku ini disusun berdasarkan
wawancara langsung dengan beberapa narasumber atau peternak ayam ketawa
yang bisa dibilang suskes dalam menekuni usahanya. Melalui buku ini,
penulis mencoba menyampaikan cara-cara memelihara ayam ketawa, sekadar
sebagai hobi atau untuk tujuan beternak. Semua dipaparkan secara
sederhana agar mudah dipahami dan dipraktikkan secara langsung khususnya
bagi para pemula yang ingin mencoba memelihara ayam ketawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar