Selasa, 22 Oktober 2013

Dilema Kesehatan Daging

Livestockreview.com, Referensi. 
daging amerika 2

Berapa sebenarnya harga yang sesungguhnya harus dibayar konsumen untuk kesehatan daging? Kita semua tahu pola pangan orang Indonesia bertumpu pada beras. Beda dengan masyarakat di Amerika Utara, Eropa, ataupun China. Protein lebih banyak didapat dari ikan, kedelai, dan telur dibandingkan dari daging dan susu.
Konsumsi daging sapi yang 2 kilogram per kapita per tahun masih sangat rendah kalau dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan ASEAN. Bahkan, jauh lebih rendah daripada Brasil, Rusia, dan China. Orang Indonesia menyukai daging sapi, tetapi lebih banyak mengonsumsi daging ayam.
Sesungguhnya yang terjadi belakangan ini pada sektor sapi potong Indonesia bukan hanya dirasakan sebagai paradoks ekonomi, melainkan juga paradoks kesehatan daging. Di negara ini, bisnis daging sapi telanjur tercipta tanpa terlalu banyak memperhitungkan kelas (grade) ataupun karakteristik produk.
Bagi umumnya konsumen, daging sapi adalah daging merah, kenyal, tak berbau, dan tak berair. Konsumen kurang berminat untuk mengetahui bagaimana daging diproduksi, bagaimana ternak sapi hidup diperdagangkan, bagaimana ternak sapi jadi daging, atau bahkan di mana tempat membeli daging.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar