Jumat, 07 Juni 2013

Efek Penggunaan Mengkudu terhadap Performa Ayam

article-imageMengkudu merupakan tanaman serba guna, banyak jenis produk yang bisa dikembangkan dari akar, batang, daun, maupun buahnya.
Spesies mengkudu yang sudah umum dimanfaatkan di Indonesia adalah Morinda citrifolia., yang dikenal sebagai mengkudu Bogor dan spesies ini banyak dimanfaatkan untuk obat. Spesies yang lain adalah Morinda bracteata. Spesies ini berasal dari Pulau Butung, dan banyak dibudidayakan di Maluku sebagai penghasil zat warna untuk bahan pencelup benang, kain, kain batik, dan kerajinan anyaman dari daun pandan. Morinda bracteata ada dua varietas, yaitu mengkudu tanah merah, yang menghasilkan zat warna merah, dan mengkudu tanah putih yang menghasilkan zat warna kuning (Djauhariya, 2003).
Menurut Bangun dan Sarwono (2002) selain sebagai sumber nutrisi mengkudu juga mempunyai efek neutraceutical. Kandungan nutrisi yang terkandung dalam buah mengkudu adalah protein, mineral (Se), vitamin C sebagai antioksidan dan asam lemak rantai pendek yang menyebabkan bau yang menyengat (Amar dkk., 2004).
Mengkudu juga mengandung beberapa asam amino esensial, misalnya : triptofan, histidin, valin, leusin, arginin, fenilalanin, treonin, isoleusin, dan metionin (Solomon, 2001).  Selain itu pada sari buah mengkudu terkandung asam lemak yang meliputi: asam kaproat, kaprilat, asam palmitat, asam stearat dan asam oleat (Ngakan dkk., 2000).
Senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam mengkudu yaitu terpenoid, anti mikrobia (anthraquinone), anti kanker (damnacanthal), alkaloid, pewarna alami, asam, enzim, mineral dan vitamin (Bangun dan Sarwono, 2002).  Senyawa anti kanker (damnacanthal) yang terdapat dalam buah mengkudu, dapat menghambat pertumbuhan NKC (Natural Killer Cells), yang merupakan sel pemicu terjadinya kanker.  Sedangkan senyawa anti mikrobia (anthraquinone) mampu mencegah pertumbuhan mikrobia pathogen, terutama bakteri dan jamur (Thomas, 2000).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar